SpongeBob SquarePants

Kamis, 14 Mei 2015

Contoh Karya Tulis Tentang "Pemanasan Global"

Kata Pengantar
            Puji syukur kami aturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah karya tulis yang berjudul “Pemanasan Global” ini dengan sebaik-baiknya, meskipun terdapat beberapa kekurangan.
            Karya tulis ini dibuat bertujuan untuk menyelesaikan tugas fisika yang telah diberikan oleh guru pengajar, yaitu Pemanasan Global pada semester II tahun ajaran 2014/2015. Kami sangat berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pemanasan global.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam karya tulis ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan karya tulis yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga karya tulis sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.






Daftar Isi
Judul                                                                                                                                       i
Kata Pengantar                                                                                                                    ii
Daftar Isi                                                                                                                              iii
BAB I Pendahuluan
1.1     Latar Belakang                                                                                                            1
1.2     Rumusan Masalah                                                                                                       2
1.3     Tujuan Penulisan                                                                                                         2
BAB II Pembahasan
2.1    Gejala Pemanasan Global                                                                                            3
2.2    Penyebab Pemanasan Global                                                                                      3
2.3    Dampak Pemanasan Global                                                                                        5
2.4    Penanggulangan Pemanasan Global                                                                            6
BAB III Penutup
3.1    Kesimpulan                                                                                                                 9
3.2    Saran                                                                                                                           10
Kepustakaan                                                                                                                         11
Tim Penyusun                                                                                                                       12
Kliping                                                                                                                                   13



BAB I
Pendahuluan
1.1      Latar Belakang
Pemanasan global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikan permukaan air laut, dan beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan oleh ulah manusia. Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memicu besarnya jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan Bumi menjadi lebih panas.
Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempat hidupnya melalui tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat di mana manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini dengan bantuan pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfer.
Semenjak Revolusi Industri, kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang kita butuhkan untuk melakukan sesuatu, datang dari makanan yang kita makan. Tetapi energi lainnya, seperti energi yang digunakan untuk menjalankan mobil dan sebagian besar energi untuk penerangan dan pemanasan rumah, datang dari bahan bakar seperti batubara dan minyak bumi - atau lebih dikenal sebagai bahan bakar fosil karena terbentuk dari pembusukan fosil makhluk hidup. Pembakaran bahan bakar fosil ini akan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer.




1.2      Rumusan Masalah
1.2.1             Apa sajakah gejala-gejala pemanasan global?
1.2.2             Apakah penyebab dari pemanasan global?
1.2.3             Bagaimanakah dampak dari pemanasan global?
1.2.4             Bagaimana cara menanggulangi pemanasan global?

1.3      Tujuan Penulisan
1.3.1             Untuk mengetahui gejala pemanasan global.
1.3.2             Untuk mengetahui penyebab pemanasan global.
1.3.3             Untuk mengetahui dampak pemanasan global.
1.3.4             Untuk mengetahui penanggulangan pemanasan global.






















BAB II
Pembahasan
2.1      Gejala Pemanasan Global
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi.
Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan Bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin, sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

2.2      Penyebab Pemanasan Global
1.             Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa dilakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbauan atau kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak dilakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.
2.             Halaman Runah Tanpa Pepohonan
Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa disimpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.
3.             Model Rumah Kaca
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang dihasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan  kaca.
4.             Polusi Asap dari Industri Pabrik
Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja. Masuk akal? Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa panasnya Bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi Bumi.
5.             Bocornya Lapisan Ozon
Sinar matahari yang memancar ke Bumi tidak langsung sampai ke Bumi, karena ada lapisan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor. Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub Bumi.”

2.3      Dampak Pemanasan Global
a.             Perubahan Iklim
Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih, dan kebakaran hutan. Perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global telah menjadi isu besar di dunia. Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan yang akan menyebabkan kepunahan habitat di sana merupakan bukti dari pemanasan global.
b.             Kenaikan Permukaan Air Laut di Seluruh Dunia
Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur Amerika Serikat. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru. Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya permukaan laut.
c.              Korban Akibat Topan Badai yang Semakin Meningkat
Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat, dan penelitian yang dipublikasikan dalam  Nature mengatakan: "Para ilmuwan menunjukkan bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara signifikan akan meningkatkan intensitas badai yang paling ekstrim di seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun 1981. Hal tersebut diperkirakan didorong oleh suhu air laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam waktu dekat.
d.             Gagal Panen Besar-Besaran
Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk pindah ke wilayah  beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat perubahan iklim dalam 100 tahun. Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang paling parah pada pasokan air. Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan mengancam produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara banjir dan kekeringan. Menurut Guardian, pemanasan global menyebabkan 300.000 kematian per tahun.
e.              Kepunahan Berbagai Macam Spesies
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi manusia.
"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat  penghancuran dan perubahan habitat." Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.
f.              Hilangnya Terumbu Karang
Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka.
Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata hampir 4 km, ada indikasi bahwa hal  ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang, pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi diperlukan upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan.

2.4      Penanggulangan Pemanasan Global
a.             Jangan Menebang Pohon Sembarangan
Pohon merupakan penghasil gas O2 (oksigen) terbesar di dunia. setiap hari kita bernafas membutuhkan oksigen dan pohon-pohonlah yang setiap harinya menyediakan oksigen untuk kita. Semakin sedikit pohon akan menyebabkan gas CO2 (karbon dioksida) bisa dengan leluasa berkeliaran dan akhirnya membuat Bumi semakin panas. Terlepas dari itu kita bernafas menggunakan oksigen tanpa adanya oksigen mungkin kita tidak akan bisa hidup sampai sekarang.
b.             Kurangi Menggunakan Kendaraan Pribadi
Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi akan menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar. Kita semua tau bahwa setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan mengeluarkan gas pembuangan berupa CO­­2 dan CO. Gas-gas ini bila dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang akhirnya membuat terjadinya global warming semakin parah. Selama kita masih bisa untuk menggunakan kendaraan umum, gunakanlah kendaraan umum, hanya gunakan kendaraan pribadi saat kita memang benar-benar membutuhkannya.
c.              Gunakan Bahan Bakar Alami dan Ramah Lingkungan
Kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan misalnya adalah kendaraan dengan bahan bakar listrik. Listrik selain harganya lebih murah ternyata juga lebih ramah terhadap lingkungan jika dibanding dengan bahan bakar minyak. Dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik kita tak perlu lagi risau saat harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik.
d.             Mematikan Lampu di Siang Hari
Matikan lampu di saat siang hari, meskipun kita sanggup untuk membayar tagihan listriknya namun kepedulian akan lingkungan juga sangatlah penting.
e.              Menggunakan Lampu Hemat Energi
Lampu hemat energi sangat beragam jenisnya, ada lampu energi dengan bentuk XL seperti “Philip”. Akhir-akhir ini muncul lagi lampu hemat energi terbaru yang pembuatannya berasal dari gabungan lampu LED (Light Emiting Diode). Lampu hemat energi sejenis LED akan mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60% sehingga kebutuhan energi dalam negeri bisa tercukupi. Selain itu penggunaan energi yang berlebihan juga akan menimbulkan terjadinya pemanasan global. Sekarang kita bayangkan, di Indonesia masih banyak pembangkit listrik tenaga batubara. Jika kita menggunakan energi secara boros tentu saja pembakaran batubara akan semakin banyak, namun jika kita bisa berhemat maka pembakaran batubara bisa dihemat pula. Pembakaran batubara ternyata juga menyumbangkan gas penyebab global warming yang sangat besar.
f.              Melakukan Reboisasi
Banyak tindakan yang telah dilakukan manusia seperti merusak hutan hanya untuk mencari keuntungan sesaat. Tanpa disadari hutan yang fungsinya sangatlah vital bagi manusia setiap harinya terus dirusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab. Solusinya adalah dengan menegaskan undang-undang tentang perhutanan dan melakukan reboisasi terhadap hutan yang sudah gundul. Selain aksi dari penebangan hutan secara liar, hutan gundul juga bisa disebabkan karena kebakaran dan tanah longsor. Selain bisa mencegah terjadinya global warming, hutan juga bisa mencegah terjadinya banjir, tanah longsor dan akan menjadikan suhu menjadi sejuk dan segar.
g.             Menanam Pohon di Pekarangan Rumah
Kita memiliki rumah dengan pekarangan yang tidak digunakan? Manfaatkanlah pekarangan tersebut untuk menanam berbagai macam tanaman. Kita tak harus menanam pohon jati atau mahoni, kita bisa menanam tanaman hias atau tanaman lain yang memiliki daun hijau serta memiliki potensi untuk bisa menghasilkan oksigen. Bayangkan jika semua masyarakat melakukan hal yang serupa maka kebutuhan akan oksigen sedikit demi sedikit terpenuhi.
h.             Membangun Rumah dengan Ventilasi yang Cukup
Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, dengan rumah kita bisa hidup dengan tenang dan damai. Saat membangun rumah harap perhatikan ventilasi dan tata cahaya yang tepat. Jangan sampai saat malam hari harus menyalakan AC karena alasan panas dan ventilasi yang kurang. Saat siang hari, desainlah rumah agar bisa terang tanpa harus menghidupkan lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan AC atau kipas angin.







BAB III
Penutup
3.1      Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim, sehingga bisa dikatakan Bumi itu menjadi semakin panas.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis kami di atas adalah sebagai berikut :
1.             Gejala pemanasan global yang dirasakan oleh manusia, seperti meningkatnya suhu rata-rata tahunan di bumi dan menumpuknya gas-gas efek rumah kaca seperti uap air, karbondioksida, dan metana di atmosfer bumi.
2.              Adapun penyebab dari pemanasan global, diantaranya boros listrik, halaman rumah tanpa pepohonan, model rumah kaca, polusi asap dari industri pabrik, dan bocornya lapisan ozon.
3.             Dampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan lain: hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai macam spesies, gagal panen besar-besaran, korban akibat topan badai yang semakin meningkat, kenaikan permukaan air laut di seluruh dunia, dan perubahan iklim.
4.             Untuk mengatasi dampak dari pemanasan global dibutuhkan berbagai upaya penanggulangan, seperti membangun rumah dengan ventilasi yang cukup, menanam pohon di pekarangan rumah, melakukan reboisasi, menggunakan lampu hemat energi, mematikan lampu di siang hari, jangan menebang pohon sembarangan, kurangi menggunakan kendaraan pribadi, serta gunakan bahan bakar alami dan ramah lingkungan.




3.2      Saran
Seperti yang kita ketahui, pemanasan global merupakan fenomena alam yang belum terlalu dirasakan dampaknya. Jika fenomena ini tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat, maka akan menimbulkan dampak yang berbahaya. Saran kami sebagai pelajar sebaiknya kita ikut melestarikan lingkungan dalam rangka mengurangi pemanasan global. Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri hingga lingkungan masyarakat, serta pemerintah wajib mencanangkan usaha-usaha untuk mengurangi pemanasan global.











Daftar Pustaka
-          www.g-excess.com
-          www.carakata.org
-          www.slideshare.net
-          www.silontong.com
-          http://www.facebook.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar